Jelajah
IMG-LOGO

Study Banding Membuka Wawasan, Menumbuhkan Kreatifitas Warga

Create By 20 March 2017 21 Views

SENENG 1 – Berawal dari program kegiatan tentang penataan keindahan lingkungan, ibu-ibu warga RT.01 RW.2 Dusun Seneng 1 Desa Banyurojo pada hari Ahad, 19 Maret 2017 mengadakan kunjungan ke Dusun Salakan, Wonogiri, Kajoran, Kabupaten Magelang. Rombongan dipimpin bapak Agus Setiyono (Ketua RT.01 RW.2) yang sekaligus mengawal peserta dan mendokumentasikan kegiatan.

Adapun ibu-ibu yang mengikuti acara pada kesempatan tersebut ada Ibu tarmudzi, Ibu Mursilah, Ibu Una, Ibu Bandiyah, Ibu Sri Rahayu, dan Ibu Tiwi. Mendampingi pula bapak Darwito dan bapak Effendy, sementara bapak Iksan Maksum selaku Kepala Desa Banyurojo ikut mengantar dan memandu study banding yang ada lantaran pengetahuan awal  hingga akhirnya diputuskanlah dalam musyawarah RT untuk mengunjungi daerah tersebut adalah dari beliau.

Rombongan berangkat pada pukul 14.00 wib dan sesampainya dilokasi langsung disambut oleh ibu Mahmudah yang notabene Ketua Wanita Tani “Melati” di Dusun Salakan. Dari Rangkaian kegiatan yang awalnya cuma melihat-lihat tertata rapinya tanaman di jalan juga halaman rumah warga, berlanjut para peserta seakan terhipnoris untuk terus menikmati berbagai tanaman seperti cabai, kubis, sawi, daun bawang, dan beberapa tanaman sayur lainnya dalam media polybag dimana sebagian memanfaatkan plastik hasil daur ulang sampah rumah tangga.

Nyaman dan asri, demikianlah suasana lingkungan tempat study banding yang membuat peserta betah untuk berlama-lama. Setelah puas berjalan-jalan dan mengamati sekitar, rombongan-pun berdiskusi dan menyesap saripati ilmu dari Ketua Wanita Tani di tempat yang telah disediakan.

Dalam kesempatan yang ada dijelaskanlah bagaimana cara menanam yang baik, kadungan pupuknya, dan bagaimana memetik sayuran yang tepat. “O…kalau menanam sayur itu caranya begini..”, kata ibu Mahmudah sambil memperagakan dengan kedua tangannya. Sontak, tertawalah rombongan karena kurangnya pengetahuan seputar cara memotong sayuran yang baik.

“Bu…kalau harga tanaman itu berapa ya?”, Tanya ibu Sri Rahayu. Dengan sedikit malu-malu dan sungkan (ora gelem blak-blak’an orang jawa bilang) ibu Mahmudah-pun memberitahu harga berbagai jenis tanaman dalam polybag yang rupanya telah mengoda untuk dimiliki peserta.

“Silakan lho dinikmati..monggo”, ucap ibu Mahmudah disela-sela diskusi. Sembari menikmati teh yang tersaji ditemani makanan ringan dalam toples, acara berjalan santai tapi serius hingga ibu Mahmudah melanjutkan ceritanya terkait suka duka dan prestasi yang telah diperoleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati.

Sebelum beranjak pulang dan pamit, peserta-pun menyempatkan diri untuk membeli berbagai jenis tanaman dalam polybag. Tentunya karena belum afdhol rasanya jika bepergian dan pulang tanpa membawa buah tangan.


 Pelajaran yang dapat diambil dari study banding RT.01 RW.2 :

  1. Peran bapak-bapak untuk menyediakan tempat (fasilitas), sedangkna ibu-ibu yang menata tanaman dalam polybag dan merawatnya.
  2. Kebersamaan warga atau kelompok dalam mengelola suatu kegiatan.
  3. Kesadaran warga untuk mengkandangkan “ayam”, karena hewan tersebut salah satu pengganggu (hama) bagi tanaman polybag.
  4. Pemasukan tambahan (keuangan) bagi petani dari penjualan tanaman polybag.
  5. Tersedianya sayuran tanpa membeli.

---

Pewarta: Agus [TALENTA] Setiyono / © SID Banyurojo 2017