DESA BANYUROJO - Menindaklanjuti pesan Wakil Bupati Magelang Jika tahun 2019 lalu beberapa kegiatan seperti ; dukungan (bantuan) bagi siswa miskin/berprestasi, bantuan sapras disabilitas, Rehap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), serta PMT pemulihan telah dianggarkan dan terlaksana. Di Tahun 2020 ini kegiatan serupa dan beberapa kegiatan baru kaitannya dengan penanggulangan kemiskinan-pun dilakukan kembali dan telah masuk dalam APBDes Tahun 2020. Tak ingin salah langkah dalam penanganan Gulkin, Pemerintah Desa secara intens berkomunikasi dengan Pendamping Desa, Dinas terkait dan Kecamatan Mertoyudan. Tersebut contoh dalam giat Sosialisasi Pemetaan dan Analisis Kemiskinan Desa pada Jum'at Malam (17/01) yang terlaksana di Gedung Wisma Nugraha, Desa Banyurojo. Dihadiri Ketua RT dan RW se-Banyurojo serta unsur Lembaga, Karang Taruna, Toga, Tomas dan BPD. Dalam giat ini Bu Ani (Dinsos), Pak Bambang (Camat Mertoyudan) dan Prof Teguh (Pendamping Desa) ikut membersamai, hingga terproduksi komunikasi dua arah yang berkualitas seputar penanggulangan kemiskinan, data dan program-program terkait yang ter-cover melalui Basis Data Terpadu (BDT) yang kini berubah nama menjadi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Disampaikan Bu Ani, "Data Terpadu adalah sistem data elektronik berisi data nama dan alamat yang memuat informasi sosial, ekonomi, dan demografi dari individu dengan status kesejahteraan terendah di Indonesia". "Data Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu adalah data Fakir Miskin hasil pendataan yang dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kegiatan statistik dan telah diverifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Sosial dan telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah", imbuhnya. -----