SEKARAN – Bangunan yang layak huni untuk shalat berjamaah warga sekitar itu tak begitu saja berdiri. Sebuah cerita melekat melatar belakangi berdirinya Musholla Al Aamin yang didirikan sekitar tahun 1984 oleh para tokoh Dusun Sekaran yang kala itu masih berusia belasan tahun, dan masih berupa langgar (sebutan tempat sholat kecil).
Konon waktu itu pendirian diprakarsai bapak Parengat. Dengan semangat kegotong-royongan yang tumbuh masa itu akhirnya terealisasai dengan ukuran 4 x 6 atau 24 m2, dan bapak Parengat sendirilah yang saat itu ditunjuk menjadi imam.
Seiring berjalanya waktu, pada tahun 1995 langgar-pun direnovasi dan digeser sebelah kanan, juga diperluas ukurannya menjadi 5 x 9 atau 45 m2, ditambah teras dan diberi nama “Musholla Langgar Kulon” hingga sekitar tahun 2012.
Bertepatan pertengahan tahun 2012 menjelang Idul Fitri (1 syawal), saat pembagian zakat fitrah wakil Musholla Langgar Kulon ditanya oleh salah satu panitia zakat fitrah Masjid Al Falah Dusun Sekaran. Mushola Langgar Kulon dikasih nama apa...?, masak yang lain ada Mushola Al Imam, Al Barokah, dan Al Janah. Masak Musholla Langgar Kulon.
Maka secara spontan saat itu muncul dengan pemikiran nama Musholla Al Aamin. Ide ini diambil dari nama salah seorang tokoh pendiri langgar ketika itu.
Dikarenakan Musholla Al Aamin masih berdiri diatas tanah warga yang belum tau nasib setatus tanahnya. Maka pada tahun 2014 salah seorang warga / dari keluarga bapak Sarli (almarhun) bersedia menyumbangkan tanahnya untuk diwakafkan. Akhirnya di penghujung tahun 2014 dimulailah pembangunan besar (sebutlah demikian) hingga diresmikan pada tanggal 3 mei 2015 atau tepatnya 14 rojab 1436 hijriyah, dengan nama “Musholla Al Aamin”.
---
Pewarta: Pak Wotok / Image: Koleksi Pak Wotok © SID Banyurojo 2017