SENENG 1 – Berbicara street art, banyak dari kita akan tertuju pada aksi corat-coret area publik (vandalisme) yang biasa merusak sarana dan prasarana umum juga pribadi, tanpa identitas jelas. Akan tetapi jika kita mempelajarinya dengan seksama, street art adalah purwarupa jenis seni yang dikembangkan di ruang publik, termasuk di jalan. Dan hal ini menjadi salah satu trend masa kini dikalangan anak muda yang apabila mampu di wadahi dengan baik potensial menjadi kreatifitas syarat makna yang indah dan layak jual.
Ahad sore (26/3) sejumlah anak muda di Dusun Seneng 1 yang tergabung dalam komunitas supporter PPSM berusaha menyalurkan hasratnya dengan menggambar logo kesebelasan sepakbola kebanggaannya di dinding salah satu Rumah di Jl. Kyai Bayan, Dusun Seneng 1 Desa Banyurojo.
Imam memberitahukan bahwa untuk aksi gambar tersebut tak kurang dua ratus ribuan telah dikeluarkannya dari patugan bersama teman-teman. Terkait ijin, Bardo salah satu teman Imam menimpali bahwa apa yang dilakukannya telah mendapat ijin tuan rumah yang notabene adalah saudaranya sendiri.
Kreativitas juga orisinalitas, dua hal inilah yang biasa menjadi pedoman utama berkarya. Terkemas secara maksimal. Bukan hanya konsep grafiti, mural ataupun abstrak. Bukan pula cat semprot juga stensil, namun cat tembok-pun mampu dioptimalkan. Street art bukan untuk ditakuti namun harus dapat difasilitasi agar menjadi seni kreatif yang dapat memperindah ruang publik seperti yang telah di praktikkan Pemerintak Kota Yogyakarta, Bandung dan Pemerintah Kota Magelang baru-baru ini.
---
Pewarta: Ivan Purnawan / © SID Banyurojo 2017