BANYUROJO – Sejumlah pohon tumbang dan tak sedikit rumah warga juga sarana publik di Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang rusak terdampak guyuran hujan deras disertai angin kencang.
Kejadian itu terjadi Rabu sore <1/3/2017) sekitar jam 16.00 wib dan berlangsung antara satu hingga dua jam. Diluar dugaan, kejadian tersebut menyebabkan tumbangnya sejumlah pohon, rusaknya rumah warga, bahkan listrik padam selama berjam-jam, dimana satu hari setelahnya-pun dibeberapa lokasi di Dusun Seneng 1 listrik belum juga menyala hingga linimasa sempat diramaikan bahasan seputar dampak hujan deras disertai angin.
Ahmad Much Ied warga RT.03 RW.01 Dusun Seneng 1 Banyurojo mengatakan, “saat dzikir petang setelah shalat ashar selesai hujan deras turun seperti biasa. Diiringi angin, dalam waktu singkat terdengar suara pohon roboh dan sketika menghalangi jalan Tirtosari 1 dimana ranting dan dahannya juga mengenai kanopi Musholla Nurul Hidayah hingga rusak sebagian.”
Tak menunggu lama Bapak Budi Sutrianto si pemilik tanah yang ditumbuhi pohon dengan sigap segera memanggil Bapak Kanapi yang diketahui punya alat pemotong, dan warga-pun turut membantu hingga jalan kembali dapat dilalui.
Dusun Sekaran juga demikian, pohon besar yang tumbuh di makam roboh dan sejumlah warga yang di dominasi anak-anak muda bahu membahu melakukan proses evakuasi dimana kendala muncul lantaran tak adanya alat pemotong seperti senso atau gergaji mesin.
Pantauan Tim SID Banyurojo, Tumbangnya pohon bukan asbab usia pohon yang sepuh serta lapuk, namun karena angin yang berhembus kencang dan kontur tanah dibawahnya yang dipicu hujan deras hingga akhirnya pohon kalah dan pasrah.
Melangsir Tribun Jateng, Kepala DLH Kota Magelang Machbub Yani Arfian menjelaskan musibah pohon tumbang dipicu oleh tingginya intensitas hujan dan angin kencang di wilayah ini, Rabu sore. Pohon-pohon yang tumbang memang cukup besar, namun masih dalam kondisi baik.
Sementara itu dalam waktu yang bersamaan beberapa lokasi kebanjiran, terlebih jalan serta area melengkung atau cekung kebawah sehingga genangan airpun segera memenuhinya.
Sepanjang jalan Sarwo Edhie Wibowo yang masuk wilayah Desa Banyurojo contohnya. Genangan air mulai dari Dusun Kranggan hingga pertigaan Artos dan juga halaman kantor Walikota Magelang turut terdampak menyerupai kolam pemancingan umum.
Sejumlah warga mengatakan, banjir yang terjadi Rabu sore disejumlah tempat dan menggenang di beberapa lokasi disebabkan hujan yang turun sangat deras dimana volume air dengan cepat naik, sementara sistem drainase tak mampu berfungsi optimal.
Wilayah RW.2 Dusun Seneng 1 Banyurojo merasakan dapaknya. Drainase dengan volume kecil yang mengalirkan air dari Kali Manggis menuju kali Bening dan Kali legok overload. Ditambah dalam waktu yang sama hibah air dari AKMIL beradu ingin segera menuju hilir sementara irigasi kurang memadai. Walhasil limpahan air masuk ke beberapa rumah warga sebatas mata kaki, betis dan lutut orang dewasa. Erosi-pun terjadi hampir di sepanjang Kali Legok hingga pepohonan penyangga tanah roboh merusak atap rumah dan pagar warga lantaran belum adanya sandaran/ talud. Atas kejadiaan ini Ahad, 12 maret 2017 bersama warga sekitar Fajar Riyanto (Ketua RT.03 RW.02 Dusun Seneng 1) melakukan kerja bakti melanjutkan proses evakuasi pasca kejadian erosi dan robohnya pepohonan.
---
Pewarta: Ivan Purnawan / © SID Banyurojo 2017
Image: Facebook Rio Setiawan